Minggu, 15 Juli 2012

Kirab Gotong Toapekong 15 Juli 2012


Rasa menyesal tidak bisa melihat (dan memotret) perayaan Imlek di bulan Mei 2012 yang lalu, hilang sudah. Terima kasih bertubi-tubi untuk Ci Winda yang telah menawarkan untuk meliput acara Kirab Gotong Toapekong di Vihara Toasebio.

Acara ini sebetulnya adalah perayaan ulang tahun bagi dewa di vihara Toasebio, yaitu Dewa Langit Cheng Guan Chen Ko yang ke 258. 
Anjing Langit - Toapekong Toasebio

Yang lagi ultah : Cheng Guan Cheng Kun - Toapekong Toasebio

Untuk merayakannya, diadakan Kirab Gotong Toapekong yang diikuti juga oleh 30 joli (tandu) dari vihara lainnya di Jakarta, barongsai dari sukabumi, tanjidor dari cijantung dan juga ondel-ondel.
Tradisi gotong toapekong atau mengarak dewa dan dewi ini bertujuan untuk berterima kasih kepada para dewa dan dewi yang selalu memberikan keberkahan dan kemakmuran.

Awalnya, saya hanya sekedar ingin menambah pelajaran memotret dengan mencari obyek baru yang seru. Selama ini saya dan kenny (panggilan mesra si dlsr) belum pernah merekam gambar  acara budaya. Saya pikir, acara ini pasti akan menyenangkan untuk difoto.

Tanggal 15 Juli 2012, dengan seorang teman yang baik hati  dan bersedia diajak berpanas-panasan, saya berangkat menuju lokasi. Tidak sulit mencari Vihara Toasebio yang terletak di Jalan Kemenangan III no. 48, Jakarta Barat. Terlebih Ci Winda sudah menjelaskannya dengan detil. Kami dengan mudah mencapai tempat yang dituju tepat pukul 12.30.

Sebetulnya acara kirab tersebut baru akan dilaksanakan pukul 15.00. Namun, si cici sudah mewanti-wanti harus datang 12.00 – 13.00 supaya tidak penuh dan dapat posisi cihuy.

Kembali lagi saya bersyukur dan berterima kasih kepada si cici. Karena betul saja, saat saya datang, meskipun sudah ramai, namun saya masih dapat leluasa berkeliling melihat-lihat joli (tandu) dengan leluasa. Memotret pun bisa dilakukan dengan suka-suka tanpa rebutan dengan fotografer lain yang lensanya jauh lebih canggih dari milik saya, si tamara sang sapu jagat, sahabat kenny.




Saat saya berkeliling, saya baru menyadari bahwa pembauran sangat terasa sekali. Meskipun acara ini adalah untuk perayaan yang beragama Buddha, di mana lebih banyak keturunan Cina, namun terlihat dengan jelas, banyak sekali orang-orang yang bukan keturunan ikut berpartisipasi. Selain menyumbang acara kirab, mereka pun bersama-sama menjadi bagian dari panitia untuk menjaga keamanan dan ketertiban acara.




Tepat pukul 14.30 acara pun dibuka dengan kata sambutan dari ketua yayasan klenteng, wakil DPR, wakil ormas dll. Saya, lagi-lagi beruntung bisa dapet posisi di depan. Walopun kadang-kadang harus pura-pura jadi patung, supaya tidak terdorong oleh warga lain yang naksir berat sama posisi saya.
Setelah acara sambutan selesai, acara arak-arakan pun dimulai. Sebelumnya, kita semua beramai-ramai menyanyikan lagu Indonesia Raya, yang membuat beberapa orang-orang tua menitikkan air mata. Dan saya pun merinding dalam khidmat.

Jam 15.00 Kirab Gotong Toapekong dimulai. Ci Winda yang kebagian membawa bendera merah putih dan burung garuda, terlihat paling depan. Puas deh difotoin terus ya ci. Ahahak.

Dilanjutkan dengan joli-joli lain, arak-arakan ditutup dengan ondel-ondel dan rombongan pemain rebana yang berangkat meninggalkan vihara pada pukul 16.30















Puas dapet posisi cihuy yang mendukung saya untuk memotret, kami memutuskan untuk pulang dan tidak mengikuti kirab yang berjalan dengan rute jalan Toko Tiga -Pintu Kecil-Kali Besar barat-Kali Besar Timur-Jl. Kemukus – Jl. Lada – Jl.Pintu Besar – Jl.Hayam Wuruk – Jl.Gajah Mada dan kembali  lagi.

Haus, pegal dan kepanasan baru terasa. Namun saya sangat senang. Gembira menyaksikan acara yang baru sekali seumur hidup saya saksikan. Terlebih gembira dan terharu menyaksikan pembauran antar agama dan etnis yang begitu memukau. Siapa bilang kita saling membenci karena perbedaan? Kita menyatu dengan indah karena perbedaan ini membuat kita sempurna. Ya kan?

Sekali lagi, terima kasih ya Ci Winda dan temanku yang baik hati, yang menolak disebut namanya di sini karena sangat pemalu. Ahahak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar